SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI MEMULAI BID'AH(perkara baru) HASANAH ??????
setelah wafatnya Rasul saw Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yg mereka itu para Huffadh (yg hafal) Alqur’an dan Ahli Alqu...r’an di zaman Khalifah Abubakar Assh...iddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra : “Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadipada para Ahlulqur’an,
lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan danmenulis Alqur’an, aku berkata : BAGAIMANA BISA AKU BERBUAT SUATU HAL YANG TIDAK PERNAH DIPERBUAT OLEH RASULULLAH SAW ??
maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuatjahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!”
berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gununggunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an,
BAGAIMANA BISA KALIAN BERDUA BERBUAT SESUATU YANG TAK PERNAH DIPERBUAT RASULULLAH ??”,
maka Abubakar ra mengatakannya bahwa HAL ITU ADALAH KEBAIKAN, hingga ia pun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih
Bukhari hadits no.4402 dan 6768).
============================== ===
perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya :“Bagaimana aku berbuat sesuatu yg TIDAK PERNAH DIPERBUAT oleh Rasulullah?? (BID’AH)”,
lalu beliau berkata :“sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar”,hatinya jernih menerima hal yg baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah pisah di hafalan sahabat,ada yg tertulis di kulit onta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah,
justru mereka berdualah yg memulainya.
Demikian pula hal yg dibuat-buat tanpa perintah Rasul saw adalah
dua kali adzan di Shalat Jumat, tidak pernah dilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakar shiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan baru dilakukan di masa Utsman bn Affan ra, dan diteruskan hingga kini (ShahihBulkhari hadits no.873).
Siapakah yg salah dan tertuduh?, siapakah yg lebih mengerti larangan Bid’ah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempat Khulafa’urrasyidin ini tak faham makna Bid’ah?
setelah wafatnya Rasul saw Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yg mereka itu para Huffadh (yg hafal) Alqur’an dan Ahli Alqu...r’an di zaman Khalifah Abubakar Assh...iddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra : “Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadipada para Ahlulqur’an,
lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan danmenulis Alqur’an, aku berkata : BAGAIMANA BISA AKU BERBUAT SUATU HAL YANG TIDAK PERNAH DIPERBUAT OLEH RASULULLAH SAW ??
maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuatjahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!”
berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gununggunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an,
BAGAIMANA BISA KALIAN BERDUA BERBUAT SESUATU YANG TAK PERNAH DIPERBUAT RASULULLAH ??”,
maka Abubakar ra mengatakannya bahwa HAL ITU ADALAH KEBAIKAN, hingga ia pun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih
Bukhari hadits no.4402 dan 6768).
==============================
perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya :“Bagaimana aku berbuat sesuatu yg TIDAK PERNAH DIPERBUAT oleh Rasulullah?? (BID’AH)”,
lalu beliau berkata :“sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar”,hatinya jernih menerima hal yg baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah pisah di hafalan sahabat,ada yg tertulis di kulit onta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah,
justru mereka berdualah yg memulainya.
Demikian pula hal yg dibuat-buat tanpa perintah Rasul saw adalah
dua kali adzan di Shalat Jumat, tidak pernah dilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakar shiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan baru dilakukan di masa Utsman bn Affan ra, dan diteruskan hingga kini (ShahihBulkhari hadits no.873).
Siapakah yg salah dan tertuduh?, siapakah yg lebih mengerti larangan Bid’ah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempat Khulafa’urrasyidin ini tak faham makna Bid’ah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar