Galeri Foto

Senin, 08 Agustus 2016

Dakwah Jangan Asal Nuduh Sesat

Wahabi : “Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jangan dengar Khutbah Jum’at dengan Bahasa Indonesia”

Wahabi : “Semua amalan itu tertolak kalau tidak ada contoh dari Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jangan lakukan Shalat Tarawih sebulan penuh di masjid”

Wahabi : “Islam itu sudah sempurna, tidak perlu di tambah-tambah lagi”
Anak Jalanan : “Kalau begitu, tidak usah banyak bicara. Karena Islam sudah sempurna, dan tidak perlu lagi di tambah ajaran aneh wahabi”

Wahabi : “Kubah kuburan wali harus di rubuhkan,karena berpotensi syirik disembah”.
Anak Jalanan : “Kenapa hanya kubah kuburan saja yg di rubuhkan, sekalian saja tebang semua pohon didunia, ratakan gunung-gunung, goa-goa, laut, hancurkan bulan, bintang, matahari, ka’bah, dan hajarul aswad karena semuanya juga berpotensi syirik untuk disembah”

Wahabi : “Salam untuk orang yang telah meninggal dunia tidak akan sampai”
Anak Jalanan : “Kalau begitu saat shalat tidak usah ucapkan “Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh”, karena Rasulullah SAW telah lama wafat”

Wahabi : “Tassawuf itu ajaran baru, karena Rasulullah SAW tidak pernah menyebut sufi”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah belajar hadits, karena istilah-istilah muhaddits pun Rasulullah SAW tidak pernah sebut”

Wahabi : “Jangan percaya ulama, ulama itu tidak ada yang maksum, dan yang maksum hanya Rasulullah SAW”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah pakai hadits, karena semua hadits di riwayatkan oleh para ulama”.

Wahabi : “Maulid itu bid’ah, tidak boleh di lakukan”
Anak Jalanan : “Kalau begitu jika anak kamu lahir tidak usah senyum senang, karena itu bagian dari perayaan kelahiran”

Wahabi : “Indonesia ini negara thaghut”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah tinggal di Indonesia”

Wahabi : “Aqidah Asy’ariyyah itu sesat”
Anak Jalanan : “Kalau begitu tidak usah pakai kitab Ibnu Hajar Al Asqalani”

Wahabi : “Imam Syafi’i itu tidak maksum”
Anak Jalanan : “Apa lagi kamu … Ha ha ha⁠⁠


Keterangan bagi yang belum paham:

Dalam memberantas kemusyrikan, Nabi tidak pernah membongkar kuburan, dsb. Namun Nabi menanamkan ilmu Tauhid yang benar kepada ummatnya. Sebaliknya Nabi men-sunnahkan ummatnya agar ziarah kubur guna mengingat mati.

Sebagai contoh meski dari zaman sahabat Umar, Mesir sudah ditaklukkan, namun Piramida dan Sphinx tidak dihancurkan dengan dalih mencegah kemusyrikan. Karena melawan Musyrik itu dengan ilmu. Bukan dengan menghancurkan bangunan. Kalau ada yang menyembah matahari, apa kita harus menghancurkan matahari? Tidak kan? Kita sekedar meyakinkan dengan ilmu bahwa matahari itu bukan Tuhan.

Imam Syafi’ie saja tidak maksum. Apalagi kita.

Imam Syafi’ie juga hafal Al Qur’an pada umur 7 tahun serta menguasai 1 juta hadits dan melihat langsung praktek ibadah dari cucu sahabat Nabi. Jadi fiqih Mazhab Syafi’ie itu diambil berdasarkan hasil mempelajari Al Qur’an, praktek ibadah cucu sahabat Nabi, dan 1 juta hadits. Bukan sekedar pendapat pribadi Imam Syafi’ie. Imam Hadits paling top seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim pun mengikuti Mazhab Syafi’ie. Mereka tidak coba membuat2 sistem mazhab Fiqih sendiri.

Jumat, 22 Juli 2016

Kangen Gus Dur

Mana yang terbaik....... tolong direnungkan!!!

Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi :
Wahai tentaraku..! Turunlah ke jalan untuk membelaku, hajar rakyat yang mencoba menggulingkanku !, jatuhlah korban ribuan rakyat mesir dan tentara ..

Turki, Recep Tayyip Erdogan :
Wahai rakyatku..! Turunlah ke jalan untuk membelaku, hajarlah tentara yang mencoba menggulingkanku !, jatuh juga korban nyawa baik dr rakyat dan tentara di teruskan dg pemecatan ribuan tentara, guru, hakim,polisi, gubenur, menteri......

Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) :
Wahai tentaraku..! Wahai rakyatku..!
Janganlah kalian turun kejalan untuk membelaku.
Janganlah kalian saling hajar, tetaplah diam di tempat !
Biarlah saya yang turun, aku mencintai kalian
"Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian".
------ kangen GUSDUR --------- hanya Gusdur yang di gulingkan tanpa mengorbankan siapapun!!!

Senin, 04 Juli 2016

Hakekat Lebaran


Fajar 1 Syawwal 1437 H yang bertepatan pada pagi hari Rabu tanggal 6 Juli 2016 telah usai. Bersama-sama dengan ummat Islam semuanya dari segala arah dan penjuru dunia dari sabang sampai merauke tak henti-hentinya mengumandangkan alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil.

Bahkan sebagaian masyarakat kita, pada malam hari raya tiba dilakukan takbir keliling yang sudah menjadi budaya. Hal ini sesungguhnya merupakan manifestasi kebahagiaan setelah berhasil memenangi ibadah puasa, atau sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ” Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa.

Hari raya Idul Fitri adalah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya :”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).

Dengan demikian, makna Idul Fitri berdasarkan uraian diatas adalah hari raya dimana umat Islam untuk kembali berbuka atau makan. Oleh karena itulah salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya idul fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh) . Dari penjelasan ini dapat disimpulkan pula bahwa Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).

Jadi yang dimaksud dengan Idul Fitri berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi ummat Islam yang telah lulus melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan akan diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan Ibunya. Sebagaimana Sabda Nabi SAW yang Artinya“Setiap bayi dilahirkan dlm keadaan suci.”

Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah Lebaran. Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, luber dari rahmat Allah SWT. Labur artinya bersih sebab bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hati kita akan dilabur menjadi putih bersih tanpa dosa,makanya wajar klo mau lebaran rumah-rumah banyak yang di labur hal ini mengandung arti pembersihan dhohir disamping pembersihan batin yang telah di lakukan.

Terkait hidangan khas waktu lebaran yaitu ketupat,dalam bahasa Jawa ketupat diartikan dengan ngaku lepat alias mengaku kesalahan,bentuk segi empat dari ketupat mempunyai makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia. Ke mana pun arah yang ingin ditempuh manusia hendaknya tidak akan lepas dari pusatnya yaitu Allah SWT.

Oleh sebab itu ke mana pun manusia menuju, pasti akan kembali kepada Allah. Rumitnya membuat anyaman ketupat dari janur mencerminkan kesalahan manusia. Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur yang ada di ketupat berasal dari kata jaa-a al-nur bermakna telah datang cahaya atau janur adalah sejatine nur atau cahaya. Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadan.


Adapun makna filosofis santen yang ada di masakan ketupat adalah pangapunten atau memohon maaf. Dengan demikian ketupat ini hanyalah simbolisasi yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan hal ini merupakan makna filosofis dari warna putih ketupat jika dibelah menjadi dua. Sedangkan, janur melambangkan manusia yang telah mendapatkan sinar ilahiah atau cahaya spiritual/cahaya jiwa. Anyaman-anyaman diharapkan memberikan penguatan satu sama lain antara jasmani dan rohani.

Pemaknaan hari raya idul fitri hendaknya bersifat positif seperti menjalin silaturrahmi sebagai sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk. Silaturrahmi tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti Halal bi halal, namun juga bisa dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah, saling duduk bercengkerama, saling mengenalkan dan mengikat kerabat. Apalagi sekarang permohonan maaf dan silaturahmi sudah tidak mengenal batas dan waktu sebab bisa menggunakan jejaring media sosial seperti contoh lewat sms, up date status, inbox di facebook, twiter, yahoo mesenger, skype dan email.

Begitulah pentingnya silaturahmi sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan melainkan keduanya akan diampuni (dosanya) sebelum mereka berpisah. (HR. Daud,Tirmidzi&Ibnu Majah) . “

Kini kita dengan rasa suka cita dan senang karena kita menyambut hari kemenagan disamping itu kita juga bercampur sedih, dan dengan linangan air mata bahagia kita di tinggalkan bulan Romadhon yang penuh berkah, maghfiroh dan Rahmat Allah SWT. Banyak pelajaran dan hikmah, faidah dan fadhilah yang kita dapatkan. Kini bulan Ramadhan telah berlalu, tapi satu hal yang tidak boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita yaitu spirit dan akhlakiyah puasa Ramadhan, sehingga 1 Syawal harus menjadi Imtidad lanjutan Ramadhan dengan ibadah serta kesalehan sosial. Sebab Kata Syawal itu sendiri artinya peningkatan. Inilah yang harus mengisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita.

Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya ia akan memiliki sikap yaitu Pertama, ia tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar,walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit. Ketiga, ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintahNYA sebagai contoh kita harus menghormati kedua orang tua kita baik orang tua kandung maupun mertua, jikalau sudah meninggal berziarahlah ketempat makam mereka untuk mendoaakan agar dilapangkan kuburannya dan diampuni dosanya.

Mudah-mudahan berkat ibadah selama bulan Ramadhan yang dilengkapi dengan menunaikan Zakat fitrah, Insya Allah kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrohnya, karena ibadah puasa Ramadhan berfungsi sebagai tazkiyatun nafsi yaitu mensucikan jiwa dan Zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu mensucikan badan, maka setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat,seorang muslim akan kembali kepada fitrohnya yaitu suci jiwanya dan suci badanya.

 Seorang muslim yang kembali kepada fitrohnya selain sebagai abid [hamba Allah] yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya. Itulah beberapa indikator dari gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa ramadhan,mulai hari ini dan seterusnya.

Namun bila ketiga ciri fitrah tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim mulai hari ini dan hari-hari berikutnya, maka berarti latihan dan pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak berhasil, karena ia tidak mampu kembali kepada fitrahnya. Semoga dengan kembalinya semua warga masyarakat muslim di negeri ini kepada Fitrahnya, cita-cita Negara kita menjadi Negara yang Adil dan Makmur, Gemah Ripah Loh Jinawi, Gemah merenah tur tuma’ninah dibawah ridha Allah SWT atau dengan istilah agama Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghoffur.

Dalam kesempatan berlebaran di hari raya yang suci ini, mari kita satukan niat tulus ikhlas dalam sanubari kita, kita hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki hari ini. Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang&rasa persaudaraan. Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang manis kita ulurkan tangan kita untuk saling bermaaf-maafan. Kita buka lembaran baru yang masih putih, dan kita tutup halaman yang lama yang mungkin banyak terdapat kotoran&noda seraya mengucapkan Minal Aidin Walfaizin Mohon Ma’af Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT, selalu memberikan pertolongannya kepada kita semua. Oleh karena itu marilah kita jadikan Idul Fitri tahun ini berbeda dengan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya karena kita telah memahami akan makna Idul Fitri. Dengan kita maksimalkan bersilaturahmi untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah suci.

Ziarah Kubur

Ketika Almarhum Kiai Masduqie Machfudh masih kuliah di Jogja, ada salah satu dosennya yang anti terhadap ziarah kubur. Dosen tersebut menyatakan secara terang-terangan bahwa hukum ziarah kubur adalah haram.

Suatu saat Kiai Masduqie Machfudh mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan dosen itu seputar hukum ziarah yang hingga kini masih diperdebatkan itu.

“Kalau ada ‘amr jatuh setelah nahyi itu hukumnya apa, Pak?” Abah membuka dialog dengan pertanyaan. Dalam kaidah usuhul fiqih, redaksi perintah (‘amr) yang datang setelah adanya larangan (nahy) membuat status hukum suatu perbuatan menjadi boleh. 

Sang dosen mengerti tentang kaidah ini dan menjawab, “Mubah.”

“Kalau amr-nya ada qarinah-nya bagaimana, Pak?” Qarinah merupakan keterangan nash yang memperjelas status hukum.

“Ya, sunnah.”

“Pak, mengharamkan suatu hal yang sunah itu hukumnya bagaimana?”

“Ya kufur, dong.”

“Sekarang saya tanya, bagaimana hukumnya ziarah kubur, Pak?”

“Haram.”

Kiai Masduqie lantas menunjukkan bahwa sang dosen sedang mengharamkan perbuatan yang berstatus sunnah. Dengan logika itu, dosen ini secara otomatis masuk dalam kategori orang yang kufur.

Mendengar kata-kata tersebut, sang dosen bertanya keheranan, “Lho, kok gitu?”

Kiai Masduqie lalu menyodorkan hadits shahih yang menunjukan bahwa ziarah kubur itu adalah sunnah, alias mendapat pahala bagi yang mengamalkannya. Dalam hadits tersebut termuat amr yang jatuh setelah nahyi danamr tersebut juga disertai qarinah yang memberi kesan bahwa perbuatan bersifat positif. 

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقَبْور فَزُوْرُوهَا فَإنّها تَذكر الأخِرَة

“Aku (Nabi SAW) dulu melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena yang demikian itu mengingatkan akan kehidupan akhirat.”

Ternyata sang dosen tidak mengetahui keberadaan hadits ini. Sehingga ketika Kiai Masduqie menyodorkan hadits tersebut, sang dosen hanya diam.

Tak semua perbedaan pendapat disebabkan perilaku “asal beda”, atau karena hasrat ingin memusuhi. Seringkali perbedaan dipicu oleh ketakseragaman cara persepsi atau lantaran tidak tahu. Di sinilah pentingnya kemauan untuk terus belajar, berdialog dan tabayun (klarifikasi), sehingga perbedaan yang merupakan rahmat menjadi kian indah karena disikapi secara dewasa tanpa saling membenci.

Indirijal Lutofa, Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono Malang asuhan Almarhum Kiai Masduqie Machfudh;  mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Malang

Rabu, 29 Agustus 2012

Tuladha Urip

Semendhe kayune gaphok.......!!!!!!! gek piye nasibku mbesok.......?????? sejatining manungso urip ing ngalam nduyo iki mung jejer titah sak wantah duwene mung lali karo salah,mulo ojo podho kakean polah,siro urip ono kang nguripno,siro gedhe ono kang nggedekno,siro sugih ono kang nyugihno,mulo ojo podho adigang adigung adiguno,ojo dak sio marang sak podho-podho,maksiatte lerennono,lek pingin mulyo manutto tuntunane AGOMO,,, NGAJI IKU PENTING OJO SENG PENTING NGAJI Manungso kui di titah podho, nanging lek masalah bondo di jatah bedo Mulo manungso iku wajibpe mung usaha karo dungo Intuk rezeki sepiro atine seng nrimo, gak usah meri karo konco (sak podho-podho) Ojo podho ngersulo ndak gelis tuo Wong yen nrimo urip pe dowo Wong seng sabar rejekine jembar Wong yen ngalah urip pe bakal barokah Sopo seng jujur urip pe makmur Wong suloyo urip pe soro Wong seng sombong amale kobong Sopo seng tlaten tembhe mburi bakal panen Mumpung isih urip ngibadaho kanti tertip ngelingono yen wes mati ora bakal iso bali Mumpung isih waras ibadaho kanti iklas Ngelingono yen wes loro ora biso opo-opo Mumpung isih longgar ibadaho kandi sabar Ngelingono yen wes repot ibadah rasane abot Mumpung isih sugih bondo dadio wong seng lumo Ngelingono yen wes mlarat rino wengi mung sambat........ YEN NGAKU SANTRI WIS SAKMESTINE KUDU NGAJI YEN WES OLEH ILMU SENAJAN SITIK ZO DI LAKONI MUMPUNG ISIH ONO KYAI DI TLATENI GONE NGAJI MERGO IKU MBESOK SANGUNE MATI....... Nalika kita kudu liwat dalan munggah Senajan krasa wegah lan susah, ning kita kudu jumangkah Ya ngono kuwi dalaning urip, kudu dilakoni wong iku wajib Ra perlu gumuyu latah-latah yen lagi nemu bungah Ra usah nggriyeng tetangisan yen lagi nemu alangan/penandhang Ngresula, nalangsa, mung bakal nambahi abot ing coba Sing becik pancen mung pasrah sumarah, Pangeran mesthi paring berkah. ajining dhiri gumantung ono ing lathi, ajining raga gumantung ing busono. ajining kesehatan ono ing pikiran, ajining mulyo ono ing makaryo, ajining kedhudhukan ono ing kabijaksanan urip ning alam ngarcopodo ki nandur, ning alam kalanggengan kui suk ngunduh. sing diunduh koyo opo sing ditandur mbiyen. urip ning alam ngarcopodo ki ngupload, ning alam kalanggengan kui suk download. sing di download koyo opo sing upload mbiyen. nuruti lan ngujo kasenengan donyan kui paribasan ngombe banyu segoro... PANTESE URIP KUDU ISO RUMONGSO TAPI........RUMONGSO ISO GAK PANTES DI URIPPI....

Jumat, 17 Agustus 2012

Kumpulan Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2012


Kumpulan Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2012 - " Selamat hari lebaran minal aidzin walfaidzin , mohon maaf lahir dan batin". Sapa coba yang tidak pernah mendengar kata kata itu??, Eeemmm,,, sebentar lagi lebaran tiba, engga terasa yach sebulan kita menjalankan ibadah puasa untuk melawan segala godaan dan sekaran Tuhan memberikan kemenangan untuk kita semua.

Tapi meranyakan hari kemenangan itu terasa tidak lengkap kalau kita tidak bermaaf-maafan, apalagi tanpa memberi seuntai kata untuk di ucapkan. Jabat tangan dan meminta maaf akan lebih lengkap jika di tambah dengan ucapan selamat hari raya idul fitri. Jika anda bingung engga tau mau ngucapin kata - kata apa untuk saudara,kerabat dan kekasih saya punya sedikit kumpulan ucapan hari raya idul fitri 2012. Yuuupzz,,ini dia kata kata ucapan hari raya idul fitri 2012 yang saya miliki:



Sejalan dengan berlalunya Ramadhan ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekeyaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah kalau segalanya karna Allah SWT
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H
Taqobaallahu mina wa minkum, mohon maaf lahir dan batin

Jika hati sejernih air jangan biarkan dia keruh

Jika hati seputih awan, jangan biarkan dia mendung
Jika hati seindah bulan, hiasi dia dengan iman
Mohon Maaf Lahir Dan Batin

Bila kata pernah merangkai dusta

Bila hati pernah berprasangka
Bila langkah membekas lara
Mohon buka kan pintu maaf untuk menebus dosa
Selamat idul fitri, mohon maaf lahir batin

Waktu terus mengalir

Ramadhan suci telah berakhir
Untuk salah yang pernah ada
Untuk khilaf yang sempat terucap
Pintu maaf selalu ku harap
Selamat hari raya idul fitri

Terselip khilaf dalam canda ku

Tergores luka dalam candaku
Terbelit pilu dalam tingkahku
Tersinggung rasa dalam bicaraku
Hari kemenangan telah tiba
Semoga segala dosa dan kesalahan terampuni
Mari kita bersihkan diri dihari yang fitri
Selamat idul fitri,mohon maaf lahir batin

Dia pergi dengan bersahaja

Meninggalkn berkah an pengampunan
Meninggalkan jejak pahal
Membawa mimpi kesurga
Selamat idul fitri, mohon maaf lahir batin

Satu yang pasti dalam hidup

Kita akan kembali kepadanya
Mumpung masi hidup, ayo sirahturahmi di hari yang fitri
Mohon maaf lahir dan batin

Bibirku bak pisau

Perbuatan ku bak iblis
Ku goreskan luka dalam hatimu
Maafkan atas kesalahan ku
Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin

Bila ada kata terselip, Dusta

Ada sikap membekas, Lara
semoga masi ada maaf tersisa
Mohon maaf lahir batin iya

Menyambung kasih

Merajut cinta
Berbalas ihklas
Berharap doa
Semasa hidup berlimpah khilaf dan dosa
Berharap di basuh maaf, mohom maaf lahir batin

Andai jarak tak kuasa berjabat

Setidaknya kata masi dapat terungkap
Tulus hati aku meminta maaf
Selamat hari raya idul fitri

Ijinkan saya bersajak

Untuk lisan yang tak terjaga
Untuk janji yang telah terabaikan
Untuk hati yang berprasangka
Untuk sikap yang menyakitkan
Dihari yang fitri ini, dengan tulus hati
Saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir Dan Batin

Mata kadang salah melihat

Mulut kadang salah mengucap
Hati kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dan ihklas
Mohon maaf lahir dan batin

Ramadhan membasuh hati yang berjaga

Saatnya meraih rahmat dan ampunan-nya
Untuk lisan dan tutur sikap yang tak terjaga
Mohon maaf, di bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya

Fitrah" sejati adalah yang menggambarkan allah

Dan syariat-Nya di alam jiwa
Di dunia nyata, dalam segala gerak
Di sepanjang nafas dan langkah
Semoga seperti itulah diri kita di hari kemenangan ini
Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin

Seiring cahaya maaf di bulan syawal

Kuberi maafku setulus hati mu
Dan ku minta maaf sedalam batinku
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Dan Batin


Jumat, 27 Juli 2012

Niat Mandi Besar dan Tata Caranya


Mandi wajib atau janabah, atau junub adalah mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi basah atau habis bersenggama. Nah, pada saat seperti inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib/janabah/mandi besar. Namun tidak seperti mandi biasa,mandi besar ini harus diperhatikan niyat dan tata caranya, berikut niyat mandi wajib atau mandi besar dan tata caranya:
Niyat mandi besar atau mandi jinabat itu seperti niyat niyat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat niyatnya adalah:
niat mandi jinabat dan tata caranya
Jika mandi besar disebabkan junub (Mimpi basah, keluar mani, senggama) maka niyat mandi besarnya adalah:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala”
Jika mandi besarnya disebabkan karena haidl maka niyat mandi besarnya adalah:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala”
Jika mandi besarnya sebab nifas, maka niyat mandi besarnya adalah:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala”
Adapun tata caranya sebagai berikut:
1. Mandi junub/besar harus diniatkan ikhlas semata karena Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.

2. Dalam mandi junub/jinabat/besar, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di seluruh tubuh kita. Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dingan jari jemari tangan yang mengantarkan air itu ke bagian tubuh yang paling tersembunyi sekalipun.

3. Mandi junub/jinabat/besar dimulai dengan membasuh kedua telapak tangansampai pergelangan tangan, masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air.

4. Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.

5. Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dicuci dengan air.

6. Setelah itu berwudlu ‘sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat.

7. Kemudian mengguyurkan air di mulai dari pundak kanan terus ke kepala dan seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.

8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki.

9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan badan itu.

10. Disunnahkan untuk melaksanakan mandi besar/junub/jinabat itu dengan tertibseperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

“Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:
Barangsiapa yang meningggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud