Galeri Foto

Minggu, 31 Juli 2011

Sejarah Faham Wahabi

DITENGAH GEMERLAP KERAJAAN SAUDI
 
Bagi sebagian besar orang awam yang hidup di era pasca keruntuhan Turki Utsmani (kerajaan yang sering dikaburkan dengan sebutan ‘kekhilafahan terakhir’), menyebut nama Saudi Arabia terasa ada iringan kebanggaan tersendiri. Bahkan saat disebut wahabi, sebagian diantaranya memberikan nilai lebih ’lurus’ dibanding masa masa sebelumnya. Namun demikian tidak sedikit pula yang sering menyebutnya negeri penuh ke‘jahiliyyah’an. Ada peristiwa apa dibalik perjalanan sejarah yang telah banyak ‘memasung’ atau mengebiri keterlibatan muslimin di seantero jagad ini???
Semoga bermanfaat uraian di bawah ini. (Wahyuis)


Inilah berita sedih dan memprihatinkan bagi peradaban Islam dan sejarah peradaban umat manusia

Sabtu, 30 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan


Bulan Ramadhan nan suci sudah di ambang pintu.
Izinkan saya dan keluarga, dengan segala kerendahan hati , memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan, kerabat serta handai tolan yang telah dan pernah berinteraksi bersama kami, baik secara fisik maupun melalui dunia  maya bila selama ini kami telah melakukan hal-hal yang kurang berkenan di hati.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan berkah Ramadhan 1429 H kali ini memberikan hikmah serta makna mendalam bagi kita untuk menjalani hidup dan kehidupan.
Marhaban Yaa Ramadhan…
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

Senin, 25 Juli 2011

KUTIPAN DISKUSI DARI MAJELISRASULULLAH.ORG

sebagaimana sabda Nabi saw bahwa akan muncul kelak suatu kaum, membaca dan mempelajari Alqur’an namun tak melebihi
tenggorokannya, mereka menjauh dari agama sebagaimana menjauhnya anak panah dari busurnya, mereka memerangi orang muslim
dan membiarkan penyembah berhala, bila kujumpai mereka akan kuperangi sebagaimana diperanginya kaum ‘aad (shahih Bukhari hadits
no.3166)
anda lihat mereka mereka itu?, mereka tak ribut mengenai penyembah berhala, mereka justru memerangi muslimin yg rukuk dan sujud
pada Allah,
demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
wallahu a'lam

ALFATIH(WANGABI) MENJAWAB :
Afwan habib bagi ana hal tersebut bukan hal remeh tetapi hal yang perlu penjelasan sejelas-jelasnya sekecil apapun dalam syariat ini harus
dijelaskan karena ana butuh pemahaman yang shahih tidak mau ana mengikuti kebanyakan apa kata orang saja.
kemudian tentang hadits Bukhori no.3166

Jumat, 22 Juli 2011

AWAS... FITNAH WAHABI

Bismillahirrohmaanirrohiim,..

“Barang siapa di antara kalian mengetahui suatu perkara munkar, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu hendaklah ia merubahnya dengan lisannya, jika ia tidak mampu, hendaklah ia mengingkari dengan hatinya dan yang disebut terakhir paling sedikit buah (hasil)nya dan merupakan batas minimal yangdiwajibkan bagi seseorang ketika ia tidak mampu mengingkari dengan tangan dan lidahnya” (HR. Muslim)

Assalamu'alaikum wr wb,..

Fitnah itu datangnya dari sana

Puisi lagi

Aku nasihatkan,
Rujukan kita adalah al-Qur’an dan sunnah Nabi
Namun bolehkah ditafsir sesuka hati,
Perlu ada autoriti
Lalu aku dianggap tidak mengikut generasi salafi
Aku diberitahu,
Quran dan Sunnah sudah cukup suci,
Rujuk terus saja, tak perlu tambah sana- sini,
Kubentak, memang kedua-duanya suci,
Tapi minda yang membacanya?
Jauh sekali dari suci
Aku katakan,
Hadis daif untuk amalan,
Ini juga diguna Bukhari,
Dalam Adabul Mufrod,
Lalu aku dipanggil berfikiran kolot
Aku cuba amalkan ibadatku mengikut Nabi,
dengan landasan Syafii,
Lalu aku dipanggil bertaqlid buta sana sini
Aku akui amalan ini amalan sahabat,
memang bukan dari Nabi,
Ikrimah mengucup Quran,
Khatam Quran Anas pun berkenduri,
Lalu aku dituduh berbidaah lagi?
Aku katakan,
Guru- guru kita belajar dengan korban harta dan diri
Jangan kita orang awam,
Dengar kuliah sedikit sudah pandai mengkritik bagaikan mufti
Lalu aku dituduh taasub dengan guru- guru ini
Aku ditanya,
Kenapa perlu ikut pendapat yang empat, kenapa semua berbeza- beza,
Bukankah Tuhan yang sama, agama yang sama, Nabi pun sama
Kujawab, alah, Ben Baz, Uthaimeen dan Albani itupun berbeza pendapat juga!
Albani kupuji, tidak pula kuseranah,
namun Al-Ghazali, kupertahankan maruah,
Lalu aku dipanggil ahli bidaah
Aku bersama mereka,
yang pergi rumah ke rumah mengajak ke arah solah,
Lalu aku dituduh berbuat bidaah
Aku hadirkan diri ke majlis zikir munajat,
Menangisi dosa ku sambil lidah zikir membasah
Lalu aku dituduh berbuat bidaah
Aku diberitahu, agama itu mudah,
Lantas kujawab, benar, tapi bukan untuk dipermudah-mudah!

Puisi untuk Wahabi

“INI BID’AH ITU SYIRIK”
Aku baca sirah dan maulid NABI
Kata wahabi, aku musyrik
Aku perbanyak salawat NABI
Kata wahabi, aku musyrik
Aku cintai para wali
Kata wahabi, aku musyrik
Aku berziarah kubur karena perintah NABI
Kata wahabi, aku musyrik
Aku kirimkan doa ‘tuk orang mati
Kata wahabi, aku musyrik
Aku katakan, Nabi pun mengajari tawassul
Kata wahabi, aku musyrik
Aku cium tangan para ulama
Kata wahabi, aku musyrik
Aku hormati anak cucu Nabi
Kata wahabi, aku musyrik
Aku hadiri majelis dzikir
Kata wahabi, aku musyrik
Aku bersihkan hati ini
Kata wahabi, aku musyrik
Ku katakan, Qur’an hadits tidak boleh ditafsiri sendiri
Kata wahabi, aku musyrik
Aku tak tahu, siapa yang sebenarnya musyrik
Kata wahabi, musyrik adalah musyrik
Aku kian bingung, apakah semua musyrik?
Kata wahabi, sekali musyrik tetap musyrik..
Kukatakan lagi, jika wirid kami syirik.. apa gerangan wiridmu?
Kata wahabi, kami berwirid sepanjang hari
Ku tanya, wirid apakah itu?..
Kata wahabi, kami berwirid setiap saat
Ku tanya lagi, wirid yang mana?
Kata wahabi, wirid kami hanya satu
Aduhai, kenapa bertele-tele… ajari kami wiridmu
Kata wahabi, bunyinya begini, “ini bid’ah itu syirik”..
“ini bid’ah itu syirik”….. (100x tiap hari)
Jika Wali songo islamkan orang musyrik
Wahabi bilang, selain wahabi semua musyrik..

Kamis, 14 Juli 2011

Yang di anggap orang bid'ah???

Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati
Apakah do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh itu pahalanya akan sampai kepada orang mati? Dalam hal ini ada segolongan yang yang berkata bahwa do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh tidak sampai pahalanya kepada orang mati dengan alasan dalilnya, sebagai berikut:
وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى
Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)
Juga hadits Nabi MUhammad SAW:
اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.
Mereka sepertinya, hanya secara letterlezk (harfiyah) memahami kedua dalil di atas, tanpa menghubungkan dengan dalil-dalil lain. Sehingga kesimpulan yang mereka ambil, do’a, bacaan Al-Qur’an, shadaqoh dan tahlil tidak berguna bagi orang mati. Pemahaman itu bertentangan dengan banyak ayat dan hadits Rasulullah SAW beberapa di antaranya :
وَالَّذِيْنَ جَاءُوْامِنْ بَعْدِ هِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلاِءخْوَنِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِءْيمن
Dan orang-orang yang datang setelah mereka, berkata: Yaa Tuhan kami, ampunilah kami dan ampunilah saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan beriman.” (QS Al-Hasyr 59: 10)
Dalam hal ini hubungan orang mu’min dengan orang mu’min tidak putus dari Dunia sampai Akherat.
وَاسْتَغْفِرْلِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنتِ
Dan mintalah engkau ampun (Muhammad) untuk dosamu dan dosa-dosa mu’min laki dan perempuan.” (QS Muhammad 47: 19)
سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ اِنَّ اُمِى مَاتَتْ افَيَنْفَعُهَا اِنْ تَصَدَّقْتَ عَنْهَا ؟ قَالَ نَعَمْ
Bertanya seorang laki-laki kepada Nabi SAW; Ya Rasulullah sesungguhnya ibu saya telah mati, apakah berguna bagi saya, seandainya saua bersedekah untuknya? Rasulullah menjawab; yaa berguna untuk ibumu.” (HR Abu Dawud).
Dan masih banyak pula dalil-dalil yang memperkuat bahwa orang mati masih mendapat manfa’at do’a perbuatan orang lain. Ayat ke 39 Surat An-Najm di atas juga dapat diambil maksud, bahwa secara umum yang menjadi hak seseorang adalah apa yang ia kerjakan, sehingga seseorang tidak menyandarkan kepada perbuatan orang, tetapi tidak berarti menghilangkan perbuatan seseorang untuk orang lain.
Di dalam Tafsir ath-Thobari jilid 9 juz 27 dijelaskan bahwa ayat tersebut diturunkan tatkala Walid ibnu Mughirah masuk Islam diejek oleh orang musyrik, dan orang musyrik tadi berkata; “Kalau engkau kembali kepada agama kami dan memberi uang kepada kami, kami yang menanggung siksaanmu di akherat”.
Maka Allah SWT menurunkan ayat di atas yang menunjukan bahwa seseorang tidak bisa menanggung dosa orang lain, bagi seseorang apa yang telah dikerjakan, bukan berarti menghilangkan pekerjaan seseorang untuk orang lain, seperti do’a kepada orang mati dan lain-lainnya.
Dalam Tafsir ath-Thobari juga dijelaskan, dari sahabat ibnu Abbas; bahwa ayat tersebut telah di-mansukh atau digantikan hukumnya:
عَنِ ابْنِى عَبَّاسٍ: قَوْلُهُ تَعَالى وَأَنْ لَيْسَ لِلاِءنْسنِ اِلاَّ مَا سَعَى فَأَنْزَلَ اللهُ بَعْدَ هذَا: وَالَّذِيْنَ أَمَنُوْاوَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِيَتُهُمْ بِاِءْيمنٍ أَلْحَقْنَابِهِمْ ذُرِيَتَهُمْ فَأَدْخَلَ اللهُ الأَبْنَاءَ بِصَلاَحِ اْلابَاءِاْلجَنَّةَ
Dari sahabat Ibnu Abbas dalam firman Allah SWT Tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dikerjakan, kemudian Allah menurunkan ayat surat At-Thuur; 21. “dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan anak cucu mereka dengan mereka, maka Allah memasukkan anak kecil ke surga karena kebaikan orang tua.
Syaekhul Islam Al-Imam Ibnu Taimiyah dalam Kitab Majmu’ Fatawa jilid 24, berkata: “Orang yang berkata bahwa do’a tidak sampai kepada orang mati dan perbuatan baik, pahalanya tidak sampai kepada orang mati,” mereka itu ahli bid’ah, sebab para ulama’ telah sepakat bahwa mayyit mendapat manfa’at dari do’a dan amal shaleh orang yang hidup.

Jumat, 08 Juli 2011

Sate Klathak Jejeran Wonokromo Pleret Bantul

Sate Klathak.com

Sate KlathakSate Klathak sangat terkenal di daerah Bantul, di seputar Pasar nJejeran Wonokromo terdapat beberapa penjual Sate Klathak. Sate Klathak ini adalah sate khas nJejeran Bantul berupa sate kambing bumbu garam, sehingga rasanya agak asin, akan lebih pas jika cara mengkonsumsinya dengan nasi putih yang diberi kuah. Sate Klathak ini sangat terkenal karena hanya ada di Bantul tepatnya di Jl. Imogiri Timur KM 8 nJejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul kurang lebih 4 Km arah selatan terminal giwangan.
Buka mulai jam 19.30 hingga jam 03.00 dinihari khusus untuk yang berjualan di dalamWedang Jeruk nJejeran pasar. Banyak para wisatawan kuliner dari luar dan sekitar Jogja sering menyempatkan untuk mampir dan mencicipi Sate Klathak khas Bantul ini. Dengan wedang jeruk (jeruk panas) atau wedang teh (teh panas) gula batu, lesehan dan slonjoran semakin membuat kekhasan tempat ini semakin terasa. Satu porsi sate ini terdiri dari sate kambing 2 tusuk, nasi putih dan kuah sate. Harga yang terjangkau dan suasana santai, membuat penikmat kuliner khususnya kuliner sate kambing akan merasa kangen untuk kembali lagi menikmati Sate Klathak khas Bantul ini.